Profil PPLBI
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meresmikan Pusat Logistik Berikat (PLB) pada 10 Maret 2016. PLB merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II yang dikeluarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Adapun tujuan dari PLB ini adalah melakukan efisiensi logistik nasional, meningkatkan ketersediaan barang-barang /bahan baku/barang penunjang industri di dalam negeri baik industri besar maupun menengah dan kecil, sebagai pendorong investasi dalam negeri dan menjadikan Indonesia sebagai hub di Asia Pasifik.
Sebelas PLB yang pertama kali diresmikan Presiden Jokowi yang terdiri dari PT Cipta Krida Bahari, PT Pelabuhan Panajam Banua Taka, PT Agility International, PT Petrosea Tbk, PT Kamadjaja Logistics, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Gerbang Teknologi Cikarang (Cikarang Dry Port), PT Dunia Express, PT Khrisna Cargo International, PT Vopak Terminal Merak dan PT Dahana menginisiasi organisasi yang kemudian secara resmi menjadi Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI).
Tujuan dari didirikan PPLBI adalah sebagai wadah komunikasi dan penghubung antara operator PLB dan juga mitra industri lainnya. Selain itu, PPLBI juga sebagai representasi pengusaha PLB dengan pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah dan asosiasi/organisasi untuk mendukung efisiensi logistik dan rantai pasok secara nasional dan menjadikan Indonesia hub Asia Pasifik.
Visi Misi
Visi
Menjadikan Indonesia sebagai Hub Logistik Asia Pasifik
Misi
-
Menciptakan iklim yang sehat antara pengusaha PLB dan industri
-
Menjembatani pengusaha PLB dan pemangku kepentingan seperti pemerintah, organisasi dan pelaku indusrti
-
Melakukan edukasi mengenai PLB kepada pelaku Industri dan masyarakat luas
-
Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang ahli di bidang PLB